Bagaimana 74 tahunmu?
Masihkah darah tumpah di tanah?
Negeri ini sedang ambang
Tanah tumpah darah temaram
Raga memang merdeka
Kaki lepas tertatih
Jiwa lunglai terbuka
Hati bebas memilih
Akan tetapi,
Mulut terbergol menentang eksekusi
Seret sudah kerengkongan ditarik para berdasi
Demi menutup kreasi tuan-tuan muda negeri
Ternyata hanya raga yang merdeka
Tidak pula dengan suara
Suaraku dibungkam suaraku dibuat parau
Hingga keluh kesah tak jadi risau
Bukannya kalian sendiri yang mendesak aku lahir?
Merebut paksa aku dari para kompeni
Tapi kini, aku seperti tak ada harga diri
Mana katamu NKRI harga mati?
Janji-janji hanya sebatas permainanan negeri
Bila tahu akan seperti ini
Aku tidak akan ingin dilahirkan
Bila akhirnya hanya akan disia-siakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar