Selasa, 19 Mei 2020

Humor dalam Rumor

Humor memang tidak akan lepas dari kehidupan manusia. Hidup yang terkesan rumit akan jauh lebih fleksibel ketika disertai dengan candaan-candaan yang menghibur. Terkadang hal-hal serius pun dibuat sedemikian rupa sehingga tetap ringan untuk dapat diterima oleh orang banyak.  Termasuk dengan memasukkan unsur humor. Berbagai permasalahan atau pun pemberitaan yang serius dapat dibuat agar lebih mudah diterima, oleh orang-orang “cerdas” ini. Mereka menuangkan berbagai kreativitas dengan tujuan utama yaitu, mentransfer pesan. Sehingga, meskipun terlihat sebagai sesuatu lelucon namun tetap mempertahankan esensi utamanya yaitu dengan menyertai pesan berupa kritikan, himbauan, larangan, bahkan hiburan yang terkandung di dalamnya.

Implementasi dari hal yang demikian di atas itu, adalah sebuah contoh banyak sekali ditemukan kritik-kritik terselubung yang memanfaatkan media seni. Kini muncul bentuk seni baru seperti stand up comedy, meme,  ataupun video-video parodi.  Mereka yang dengan skemata terlihat menonjol dari segi humornya namun secara tersirat mereka juga melempar berbagai keluh kesah. Bisa sebagai bentuk protes atas peristiwa-peristiwa yang ada di kehidupan yang semakin hari semakin bertolak belakang dengan norma yang berlaku. Ataupun bentuk kritik terhadap kinerja pemerintah atau pun individu.

Nyatanya di era seperti ini humor menjadi hal mafhum. Sebisa mungkin membuat orang tidak merasa digurui atau pun diceramahi. Ada kalanya, kita menyadari bahwa manusia kini jauh berbeda dengan manusia sebelumnya. Percaya atau pun tidak di tengah perkembangan teknologi yang begitu cepat manusia pun ikut berubah. Manusia mudah sekali baper. Istilah anak muda yang merupakan akronim dari bawa perasaan. Benar saja, kini orang-orang sangat mudah sekali tersinggung atau merasa disinggungi. Untuk itulah, kemasan komedi dirasa menjadi hal yang pas untuk menyeimbangkan proporsi rumor-rumor yang kadang mengundang kontroversi.

Rumor yang banyak berkembang saat ini adalah mengenai COVID-19. Oleh seorang komika, bernama Bintang Emon ia membuat pesan komedi yang berisi kritikan, anjuran, dan larangan kepada masyarakat  terkait pandemi ini. Banyak sambutan baik dari masyarakat terkait yang dilakukan juara 1 Stand Up Comdey Academy ini. Dengan menggunakan bahasa slang, Bintang berhasil membawa humor ke tingkat yang lebih penting, yaitu menyelipkan pesan-pesan yang membangun. Oleh karena itu, hal itu menunjukkan bahwa kultur masyarakat kita memang lebih terbuka untuk menerima pendapat orang lain tanpa ada unsur paksaan dan menggurui.  Dengan demikian humor tidak hanya sebatas lelucon semata, namun tidak pernah lepas dari keterkaitannya dengan pesan yang melibatkan pemikiran logis manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Etika dalam Menyimak

"Malu bertanya sesat di jalan”   sadar atau pun tidak ungkapan ini telah banyak mempengaruhi pemikiran masyarakat saat ini. Bertanya se...