Selasa, 19 Mei 2020

Karakter Generasi Bangsa

Pendidikan generasi bangsa adalah objek yang sangat diperhatikan pemerintah. Berbagai kompetisi antar siswa diselenggarakan untuk mengukur dan membandingkan kualitas siswa Indonesia. Kompetisi yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan intelektual dan kreativitas ini diselenggarakan hampir setiap tahun dan berjenjang. Jika para pemenang mendapat juara di kabupaten maka akan diteruskan ke provinsi dan jika menang di provinsi selanjutnya ke nasional bahkan internasional.

Kemampuan intelektual siswa Indonesia tidak perlu diragukan lagi. Kontingen dari Indonesia selalu mendapat gelar juara diberbagai ajang Intenasional.  Seperti pada tahun 2015 Indonsia berhasil meraih juara umum dalam International Science Project Olympiad (ISPO) dan telah menjadi tradisi bahwa kontingen Indonesia selalu meraih gelar juara. Bahkan negara-negara asing telah mengakui prestasi siswa Indonesia.

Sekolah-sekolah yang ada diseluruh Indonesia selalu berusaha memberikan bimbingan kepada siswa baik kemampuan intelektual dan kreativitas. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa orang pintar adalah orang yang mempunyai kemampuan dalam bidang tersebut. Bahkan para orang tua selalu berusaha mendorong anaknya untuk pandai dalam segala bidang ilmu pengetahuan.

Meskipun hasil yang dicapai  para siswa selalu meningkat namun kualitas moral mereka semakin menurun. Para siswa selalu berusaha memberikan hasil yang maksimal meskipun didapat dari ketidakjujuran.  Ketidakjujuran menjadi salah satu bentuk penurunan kualitas moral generasi bangsa.  Penurunan kualitas moral generasi bangsa disebabkan berbagai aspek. Sebagai contoh, orang tua akan sangat bangga ketika anak mereka mendapat nilai A. Padahal orang tua tidak mengetahui jika nilai yang didapat adalah hasil menyontek pekerjaan orang lain. Sebaliknya orang tua akan sangat marah ketika anak mereka mendapat nilai C. Padahal itu adalah murni kemampuan anak mereka. Ini menunjukkan bahwa orang tua pun ikut andil dalam menentukan karakter generasi bangsa.

Aspek lain yang memengaruhi penurunan kualitas moral generasi bangsa adalah perkembangan dunia teknologi. Di era globalisasi semua hal selalu berkaitan dengan internet. Perkembangan teknologi secara tidak langsung telah mengubah pola pikir siswa. Sebelum adanya teknologi seperti internet, para siswa akan bersosialisasi dengan teman-teman dan lingkungan sekitar. Namun dengan berkembangnya teknologi seperti internet dan sosial media, para siswa mulai fokus pada kehidupan yang tidak nyata. Mereka sangat jarang bersosialisasi dengan sesama. Padahal dengan bersosialisasi mereka akan mengatahui nilai-nilai karakter yang harus dimiliki generasi bangsa. Salah satu contoh karakter yang dimiliki masyarakat Indonesia adalah tata krama. Tata krama sendiri adalah nilai leluhur bangsa Indonesia. Jika nilai yang telah ada sejak dulu mulai tergerus oleh zaman maka kualitas generasi bangsa pun akan tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Indonesia.

Perkembangan internet akan menimbulkan berbagai dampak bagi penggunanya khusunya siswa. Kemudahan yang terdapat pada internet membuat siswa selalu menginginkan sesuatu yang instan. Ketika siswa mendapat tugas dari guru untuk membuat karangan, para siswa tidak akan memerlukan banyak waktu untuk mendapatkan ide. Siswa akan sangat mudah mencari di internet bahkan tidak jarang siswa melakukan aksi plagiarisme dan mengakui hak cipta orang lain tanpa berusaha menciptakan karya yang berasal dari pemikiran mereka sendiri. Selama ini para siswa hanya mengatahui kata “jujur” tanpa mengetahui makna yang terkandung dan bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan. Padahal kejujuran lekat dengan aktivitas siswa sehari-hari.

Pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan dan wawasan lebih dari itu pendidikan adalah ketika pendikakan intelektual sejalan dengan pendidikan karakter. Selama ini sekolah-sekolah lebih mengutamakan pendidikan intelektual. Banyak sekali siswa yang memiliki kemampuan intelektual yang tinggi namun tidak disiplin. Ketidakdisiplinan ditunjukkan dengan datang terlambat dan tidak mengikuti tata tertib sekolah. Hal itu menunjukkan meskipun seorang siswa memiliki kemampuan intelektual yang tinggi jika tidak berkarakter maka siswa tersebut tidak akan berpartisipasi dalam mengubah bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik.

Negara maju seperti Amerika Serikat telah memiliki pusat-pusat kajian pendidikan (International Center for Character Education) yang bertujuan untuk merealisasikan pendidikan karakter sebagai kajian akademik. Melihat dari negara maju seperti Amerika Serikat sudah menerapkan hal itu sudah sepantasnya Indonesia memberikan wadah untuk pengembangan karakter generasi bangsa.

Pendidikan karakter sudah direalisasikan dalam dunia pendidikan Indonesia dengan menerapkan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menerapkan penilaian 60%  terhadap sikap dan perilaku (moral) siswa. Dengan adanya kurikulum 2013 fokus dalam dunia pendidikan tidak hanya tentang pendidikan intelektual namun tentang pendidikan karakter yang harus dimiliki semua siswa.

Saat ini kurikulum 2013 belum dilaksanakan secara menyeluruh di Indonesia, hanya beberapa sekolah yang menerapkan kurikulum 2013. Rencananya kurikulum 2013 akan diselenggarakan menyeluruh pada tahun 2019. Dengan terlaksananya kurikulum 2013 secara menyeluruh maka dapat dipastikan siswa-siswa tidak hanya pandai dalam ilmu pengetahauan namun juga memiliki karakter kebangsaan.

Generasi bangsa harus memiiki karakter yang mencerminkan kepribadian bangsa. Negara yang besar tidak hanya memerlukan generasi bangsa yang pintar. Tetapi memerlukan generasi bangsa yang berkarakter. Indonesia adalah bangsa yang memiliki keberagaman suku, ras dan agama. Jika generasi bangsa tidak memiliki karakter yang dapat menghargai perbedaaan, Indonesia tidak akan pernah bersatu. Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya semboyan yang tertera dalam lambang kenegaraan. Namun Bhinneka Tunggal Ika harus dijadikan acuan oleh seluruh generasi bangsa Indonesia.

Sebagai generasi muda sudah sepantasnya kita menunjukkan kepada dunia bahwa generasi bangsa Indonesia bukan hanya pandai dalam ilmu pengetahuan namun generasi bangsa Indoesia adalah generasi yang berkarakter. Meskipun berada di zaman yang serba canggih dengan berbagai fasilitas yang mendukung teknologi tetapi generasi muda Indonesia mempunyai karakter yang kuat yang selalu berpegangan pada norma-norma yang mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Etika dalam Menyimak

"Malu bertanya sesat di jalan”   sadar atau pun tidak ungkapan ini telah banyak mempengaruhi pemikiran masyarakat saat ini. Bertanya se...