Selasa, 27 Juli 2021

Bijak Berbahasa dalam Bermedia Sosial

Perkembangan teknologi telah banyak mengubah kehidupan manusia. Baik yang berdampak positif maupun negatif. Berbagai macam perubahan sangat terasa cepat diiringi dengan perkembangan berbagai perangkat-perangkat canggih. Dari perangkat-perangkat tersebutlah muncul berbagai media pendukung kebutuhan manusia seperti media sosial. Media sosial utamanya berguna bagi proses komunikasi agar jauh lebih fleksibel. Namun, seiring berjalannya waktu media sosial mulai merambah pada dunia industri kreatif dan ekonomi.

Muncul pula berbagai konten yang berasal dari orang-orang dari berbagai lapisan dan dapat diakses kapan pun. Hal itu pula, yang akhirnya berakibat pada munculnya kebiasaan-kebiasaan dan tren-tren baru di masyarakat. Di antara golongan masyarakat, remaja mengambil andil cukup besar dalam dunia media sosial. Mereka telah akrab dengan berbagai media sosial sepeti instagram, twitter, facebook, dan lain-lain. Dari sanalah remaja-remaja mulai menerima berbagai hal baru baik yang sifatnya positif maupun negatif. Dari sisi positif remaja dapat mendapat berbagai inspirasi dan pembelajaran baru. Sedangkan dari sisi negatif, mengacu pada pengaruh-pengaruh yang mengilangkan identitas yang selama ini dijunjung tinggi negera Indonesia.

Salah satunya yakni berkenaan dengan bahasa. Bahasa Indonesa merupakan sarana pemersatu dalam berkomunikasi rakyat Indonesia. Namun, perkembangan dunia informasi dan teknologi telah memberikan perubahan yang cukup signifikan bagi bahasa, utamanya bagi bahasa Indonesia. Hal ini salah satunya  dikarenakan kebebasan berbahasa dalam  media sosial. Bahasa di media sosial sekarang dapat dikatakan sebagai media ekspresi sehingga hal-hal normatif seperti bahasa mulai terpinggirkan. Maka, munculh ragam bahasa yang menyebabkan terjadinya kontaminasi bahasa seperti munculnya percampurbauran bahasa, bahasa ‘alay, dan sejenisnya.

Pada dasarnya ini adalah hal yang lumrah terjadi, sebab tidak ada yang dapat membendung suatu perkembangan dan perubahan. Namun, yang menjadi permasalahan tentu berkenaan dengan rasa kekhawatiran akan para remaja yang tidak dapat membatasi dan memfilter pengaruh dari luar. Sebab remaja adalah pemegang estafet bagi bangsa ini, sebab perjalanan mereka akan sangat panjang. Oleh karena itu, dalam menyikapi pengaruh sosial media terhadap bahasa maka yang dapat dilakukan adalah dengan membentengi dan mengedukasi para remaja bahwa bahasa Indonesia adalah suatu hal yang penting yang mencirikan dan menyatukan segala perbedaan yang ada di Indonesia.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Etika dalam Menyimak

"Malu bertanya sesat di jalan”   sadar atau pun tidak ungkapan ini telah banyak mempengaruhi pemikiran masyarakat saat ini. Bertanya se...