Perkembangan teknologi telah banyak mengubah
kehidupan manusia. Baik yang berdampak positif maupun negatif. Berbagai macam
perubahan sangat terasa cepat diiringi dengan perkembangan berbagai
perangkat-perangkat canggih. Dari perangkat-perangkat tersebutlah muncul
berbagai media pendukung kebutuhan manusia seperti media sosial. Media sosial
utamanya berguna bagi proses komunikasi agar jauh lebih fleksibel. Namun,
seiring berjalannya waktu media sosial mulai merambah pada dunia industri
kreatif dan ekonomi.
Muncul pula berbagai konten yang berasal dari
orang-orang dari berbagai lapisan dan dapat diakses kapan pun. Hal itu pula,
yang akhirnya berakibat pada munculnya kebiasaan-kebiasaan dan tren-tren baru
di masyarakat. Di antara golongan masyarakat, remaja mengambil andil cukup
besar dalam dunia media sosial. Mereka telah akrab dengan berbagai media sosial
sepeti instagram, twitter, facebook, dan lain-lain. Dari
sanalah remaja-remaja mulai menerima berbagai hal baru baik yang sifatnya
positif maupun negatif. Dari sisi positif remaja dapat mendapat berbagai
inspirasi dan pembelajaran baru. Sedangkan dari sisi negatif, mengacu pada
pengaruh-pengaruh yang mengilangkan identitas yang selama ini dijunjung tinggi
negera Indonesia.
Salah satunya yakni berkenaan dengan bahasa.
Bahasa Indonesa merupakan sarana pemersatu dalam berkomunikasi rakyat
Indonesia. Namun, perkembangan dunia informasi dan teknologi telah memberikan
perubahan yang cukup signifikan bagi bahasa, utamanya bagi bahasa Indonesia.
Hal ini salah satunya dikarenakan
kebebasan berbahasa dalam media sosial.
Bahasa di media sosial sekarang dapat dikatakan sebagai media ekspresi sehingga
hal-hal normatif seperti bahasa mulai terpinggirkan. Maka, munculh ragam bahasa
yang menyebabkan terjadinya kontaminasi bahasa seperti munculnya
percampurbauran bahasa, bahasa ‘alay, dan sejenisnya.
Pada dasarnya ini adalah hal yang lumrah
terjadi, sebab tidak ada yang dapat membendung suatu perkembangan dan
perubahan. Namun, yang menjadi permasalahan tentu berkenaan dengan rasa kekhawatiran
akan para remaja yang tidak dapat membatasi dan memfilter pengaruh dari luar.
Sebab remaja adalah pemegang estafet bagi bangsa ini, sebab perjalanan mereka
akan sangat panjang. Oleh karena itu, dalam menyikapi pengaruh sosial media
terhadap bahasa maka yang dapat dilakukan adalah dengan membentengi dan
mengedukasi para remaja bahwa bahasa Indonesia adalah suatu hal yang penting
yang mencirikan dan menyatukan segala perbedaan yang ada di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar